Senin, 08 April 2019
berita
Indonesia dikenal dengan keindahan baharinya. Namun tidak sedikit kabar mengenai buruknya perairan Indonesia akibat tumpukan sampah plastik.
Berdasarkan detikcom data yang tercantum pada World Economic Forum pada 2016 terdapat 150 juta ton plastik yang ada di samudra. Dan setiap tahunnya mengalir 8 juta ton sampah plastik. Sampah plastik merupakan salah satu sampah yang sulit terurai. Dibutuhkan waktu 200 hingga 400 tahun agar plastik terurai menjadi partikel kecil. Hal ini tentunya berdampak terhadap biota laut kita.
Salah satu studi yang dilakukan Universitas Hasanuddin Makasar menyatakan bahwa 28 persen ikan yang ada di pasar mengkonsumsi sampah plastik. Selain itu, beberapa waktu lalu ditemukan bangkai paus dengan perut yang berisi sampah plastik. Dan masih banyak korban lainnya akibat sampah plastik.
Bagaimanapun hal tersebut menjadi “PR” kita bersama.
Banyak yang telah melakukan upaya guna mengurangi sampah plastik ini. Salah satunya adalah Partai NasDem melakukan kampanye clean the ocean atau membersihkan laut. Kampanye clean the ocean dilakukan dari Karimun Jawa hingga Ocean View Hotel yang ada di Jepara.
Tidak hanya disitu saja, guna mengurangi penggunaan plastik Partai NasDem juga melakukan kampanye diet sampah plastik. Salah satu caranya dengan mengganti sedotan plastik dengan stainless straw. Hal ini dilakukan karena masih tingginya konsumsi sedotan plastik di Indonesia. Dilansir National Geography, pemakaian sedotan di Indonesia mencapai 93.244.847 batang setiap harinya.
https://nationalgeographic.grid.id/read/13941728/sampah-sedotan-plastik-mengancam-bumi-berbagai-pihak-mulai-berbenah
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-sampah-plastik-di-lautan