Berita

Bangkitkan Pusat Pendidikan Karakter Anak Bangsa untuk Cegah Aksi Anarkis

Selasa, 28 Maret 2023 pelajar, tawuran, lestari moerdijat, pendidikan, Anarkis

 

Bangkitkan kembali pusat-pusat pendidikan karakter bangsa untuk menekan aksi anarkis generasi muda yang kerap terjadi di tanah air. 

Keprihatinan mendalam bila hingga saat ini masih kerap terjadi aksi anarkis generasi muda di tanah air. Kita harus membangun karakter anak bangsa dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan secara konsisten," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/3). 

Kepolisian Polda Metro Jaya mencatat terjadi delapan aksi tawuran remaja dan warga di sejumlah kawasan di DKI Jakarta sepanjang bulan Ramadhan 1444 Hijriah yang baru berlangsung lima hari, enam di antaranya berhasil dicegah.

Peristiwa serupa juga terjadi di sejumlah daerah seperti antara lain di Bekasi dan Majalengka di Jawa Barat, Jember di Jawa Timur, hingga Belitung. 

Menurut Lestari, membangun karakter anak bangsa yang mengedepankan sikap santun, berkeadaban dan sarat nilai-nilai kebangsaan mendesak untuk dilaksanakan secara konsisten dan masif untuk mencegah kerusakan yang lebih luas lagi. 

Sejumlah pusat pendidikan karakter anak bangsa, ujar Rerie sapaan akrab Lestari, seperti lingkungan keluarga, sekolah dan pendidikan di lingkungan masyarakat harus mampu dibangkitkan kembali melalui berbagai cara agar proses pendidikan karakter bisa berlangsung dengan konsisten. 

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu berharap pola pendidikan di tanah air juga mengedepankan upaya penanaman nilai-nilai kebangsaan untuk memperkaya bangunan karakter peserta didik. 

Keterlibatan aktif para tenaga pendidik di sejumlah lembaga pendidikan, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, sangat diharapkan dalam proses pembentukan karakter anak bangsa. 

Tidak kalah penting, ujar Rerie, upaya pemberdayaan perempuan harus menjadi kepedulian bersama dalam rangka membangun karakter anak bangsa sejak di lingkungan keluarga. 

Ibu sebagai tokoh sentral dalam menanamkan budi pekerti sejak dini kepada setiap anak dalam keluarga, tambah Rerie, harus memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya membangun karakter putra-putrinya. 

Lebih jauh di lingkungan masyarakat, ujar dia, para tokoh masyarakat harus mampu menjadi teladan dalam berperilaku di keseharian. 

Jadi, tegas Rerie, membangun karakter anak bangsa yang baik membutuhkan kolaborasi dan menuntut kesungguhan semua pihak dalam merealisasikannya. 

Karena, tambah dia, bila satu pihak saja tidak menjalankan fungsinya dalam membangun karakter anak bangsa, kita akan kesulitan menciptakan persatuan di masa datang