Lestari Moerdijat yang akrab di panggil Mbak Rerie - lahir di Surabaya, 30 November 1967, adalah eksekutif /profesional perempuan yang menjabat sebagai Pimpinan Media Group, dan sebelumnya pernah menduduki jabatan pimpinan di berbagai anak perusahaan Media Group - termasuk diantaranya adalah Metro TV dan Harian Media Indonesia.
Lestari Moerdijat saat ini adalah Ketua Yayasan Sukma (Sekolah Sukma Bangsa Aceh), Dewan Pembina Yayasan Media Group, pengawas Yayasan Akademi Bela Negara Partai NasDem, dan Pembina Yayasan Dharma Bakti Lestari.
Sebagai penyintas kanker, Rerie memberikan perhatian khusus pada kegiatan pencegahan kanker - khususnya kanker payudara - melalui berbagai organisasi yang ada maupun pada gerakan dibinanya seperti Sahabat Lestari dan "Millenials Goes Pink".
Sejak di bangku sekolah, Rerie aktif berorganisasi dan menjadi pengurus organisasi pelajar, organisasi mahasiswa dan juga pramuka. Rerie juga menjadi pengurus di organisasi profesi dan memiliki pengalaman dalam organisasi keolahragaan.
Bidang ekonomi, pemberdayaan perempuan dan pemuda serta pendidikan menjadi titik berat perhatiannya. Disamping itu, sejalan dengan latar belakang pendidikannya - sejarah dan budaya adalah hal yang juga ditekuninya.
Dalam organisasi politik, Rerie adalah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, yang juga menjadi Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan Jogja. Selain aktif di partai, Rerie adalah wakil bendahara tim Kampanye JKW - JK 2014, dan wakil bendahara TKN JKW - MA 2019. Kini menduduki jabatan Anggota DPR RI, merangkap Wakil Ketua MPR RI.
Ibu dari empat orang anak ini menyelesaikan pendidikan sarjananya dan lulus sebagai arkeolog dari Universitas Indonesia. Jenjang S2 diselesaikannya di Universitas Pelita Harapan, dan telah menyelesaikan studi S3 pada universitas yang sama. Sejumlah Executive Programme juga ditempuhnya, termasuk salah satunya adalah program IDEAS Indonesia - fellowship program dari MIT Sloan School of Management dan UID (Yayasan Upaya Indonesia Damai).
Rerie terlibat aktif dalam sejumlah misi kemanusian, khususnya yang dilakukan oleh Media Group. Pada 2004, bertugas sebagai kordinator penanganan bencana tsunami Aceh/Nias yang digagas oleh Media Group, yang kemudian meneruskan sebgai penanggung jawab program kemanusiaan lanjutannya di bawah Yayasan Sukma. Demikian juga dalam kegiatan kemanusiaan Media group lain spt pada benca Gunung Merapi 2006. Salah satu peran penting yang juga menjadi catatan, adalah perannya dalam dalam membebaskan 10 nelayan yang disandera kelompok Abu Sayyaf pada tahun 2016 lalu yang merupakan kerja bersama Yayasan Sukma, Media Group dan Partai NasDem.