Sabtu, 20 Juli 2024
gotong royong, digitalisasi, digital ekonomi, daya saing digital, umkm
Dorong produktivitas sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar mampu meningkatkan peran ekonomi rakyat dalam menopang ekonomi nasional.
"Sebagai salah satu opsi peningkatan produktivitas, ide untuk menjadikan UMKM bagian dari rantai pasok industri besar harus mampu diwujudkan. Tentu saja butuh dukungan semua pihak dilandasi semangat gotong-royong yang kuat," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/7).
Baca Juga - Pengembangan sektor UMKM Nasional Butuh Konsistensi Atasi Masalah Mendasar
Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2021, struktur usaha di Indonesia didominasi usaha mikro dengan persentase 99,62%, usaha kecil, 0,31% dan usaha menengah, 0,06%. Sementara usaha yang berskala besar hanya 0,01%.
Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 60,5% dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97% dari total tenaga kerja nasional. Sementara itu, kontribusi UMKM terhadap ekspor non migas masih tergolong rendah, yaitu hanya 15,7%.
Menurut Lestari, para pelaku UMKM membutuhkan dukungan dari sektor pembiayaan agar mampu mengakselerasi pertumbuhannya. Apalagi, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan masih ada sekitar 47% kebutuhan pembiayaan UMKM belum terlayani oleh lembaga jasa keuangan.
Selain itu, tambah Rerie, yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya meningkatkan kapasitas keterampilan dan literasi digital para pelaku UMKM penting untuk segera diwujudkan agar mampu menjadi bagian rantai pasok usaha besar.
Berita Terkait - Literasi Keuangan Penting untuk UMKM Go Digital
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, dengan keterampilan usaha dan literasi digital yang memadai, serta didukung pendanaan yang tepat, para pelaku UMKM diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.*