Senin, 29 Oktober 2018
berita
SURABAYA (28 Oktober): Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mulai melawan isu-isu negatif yang ditujukan kepada dirinya. Jokowi yang biasanya tidak acuh terhadap isu negatif dari lawan politik kini mengajak salah satu partai politik (parpol) pendukungnya yaitu NasDem untuk bersama melawan isu negatif saat tahapan kampanye.
“Isu-isu negatif ini sering membuat masyarakat bingung. Kita harus bisa memerangi isu dengan cara menjelaskan hal yang benar dan bisa diterima di masyarakat. Dengan begitu kita bisa mudah untuk masuk dan berkomunikasi dengan rakyat,” kata Jokowi dalam acara Apel Siaga Partai NasDem yang berlangsung di Jatim Expo (JX) Surabaya Jawa Timur, Minggu (28/10).
Salah satu isu yang coba diluruskan Jokowi ke masyarakat ialah soal isu pemerintah prokepada antek asing dan aseng. Jokowi menjelaskan isu tersebut merupakan isu yang dipolitisasi sehingga membuat persepsi masyarakat terhadap pemerintah menjadi berbeda.
“Ada blok besar namanya Blok Mahakam yang dikelola oleh Perancis dan Jepang kini 100% milik Pertamina. Lalu ada Blok Rokan yang juga sudah diserahkan ke Pertamina 100%. Freeport kita dapat saham 51,2% padahal dulu cuma 9,3%. Lalu antek asingnya di mana?,” kata Jokowi diikuti tepuk tangan meriah dari ribuan kader NasDem yang hadir.
Masih mengenai asing dan aseng, Jokowi juga tidak luput membahas tentang isu serbuan 10 juta tenaga kerja Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Dalam kesempatan tersebut Jokowi menjelaskan bahwa kesepakatan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Tiongkok adalah mendatangkan 10 juta turis Tiongkok ke Indonesia.
“Saya sampaikan bahwa yang 10 juta itu adalah turis. Saat ini ada 180 juta turis Tiongkok yang jadi incaran wisata dari negara lain. Sementara soal tenaga kerja itu hoax. Berdasarkan data, tenaga kerja dari Tiongkok di Indonesia ada 24 ribu, sementara TKI kita di sana ada 80 ribu. Artinya di sana banyak antek Indonesia,” tutur Jokowi disambut tawa hadirin.
Jokowi meminta agar selama masa kampanye para elite politik tidak membohongi rakyat dengan sumber data yang tidak bisa dipercaya. Jokowi merasa hal tersebut sudah tidak patut dilakukan di era demokrasi yang semakin beranjak dewasa.
“Jangan bohongi rakyat dengan data yang ngawur. Itulah makanya kemarin saya bilang politikus sontoloyo, ya yang seperti itu,” tutur Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa segala tuduhan yang ditujukan kepada Jokowi dapat di luruskan dengan fakta yang ada. Ia sepakat dengan Jokowi bahwa isu negatif yang berkembang di masyarakat perlu diluruskan dengan penjelasan yang mudah diterima.
“Itu memberikan sebuah jawaban yang amat simpel, sederhana, ada tuduhan ada realita. Jelaskan aja mulai isu apa, nasionalisme, antek asing,antek aseng, nah begini (dijelaskan). Saya pikir dia telah melakukan apa yg terbaik,” papar Surya. (Uta/*)
Sumber: https://www.partainasdem.id/read/6413/2018/10/28/jokowi-ajak-kader-nasdem-perangi-kebohongan