Berita

Masa Depan Bisnis Produk Organik di Indonesia

Sabtu, 17 November 2018 perspektif

Pola makan sehat diyakini akan memberi dampak positif bagi tubuh. Salah satu alternatif yang menjadi tren dalam masyarakat sejak beberapa tahun belakangan ini adalah konsumsi produk organik.

Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan diri membuat orang berusaha menjalani gaya hidup yang lebih baik. Salah satunya, banyak orang yang meyakini bahwa makanan organik memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi, lebih sehat dan ramah lingkungan ketimbang makanan yang diproduksi secara konvensional atau non organik. Sebagian orang percaya, produksi organik dapat membantu mengurangi risiko kesehatan karena memiliki sedikit paparan terhadap sisa pestisida dan logam berat pada buah-buahan organik, sayuran, dan biji-bijian bila dibandingkan dengan produk yang ditanam secara konvensional. Sejumlah bukti lain menunjukkan, bahwa makanan yang tumbuh secara organik lebih kaya nutrisi, seperti Vitamin C, zat besi, magnesium, fosfor dan omega-3.

Ada beberapa syarat tertentu yang menentukan suatu produk organik: antara lain tidak mengandung pupuk sintetis dan tidak terpapar pestisida kimia untuk sayur, buah dan biji-bijian. Selain itu pangan tersebut bukan hasil rekayasa genetik, tidak diberikan hormon pertumbuhan, tanpa radiasi dan tanpa antibiotik untuk daging, unggas, telur dan produk susu.

Kesadaran masyarakat yang tinggi akan pentingnya kualitas hidup dan kesehatan yang baik telah membuka peluang besar bagi bisnis produk organik, sebab permintaan akan produk organik terbilang cukup tinggi. Konsumen terbesar produk organik ini antara lain Amerika Serikat, Tiongkok dan negara-negara di Eropa. Produk-produk utama yang digemari contohnya beras, kacang-kacangan, produk ternak, kopi dan bumbu masakan. Meningkatnya popularitas produk organik ini telah secara signifikan memperluas ketersediaan makanan organik di seluruh dunia. Dengan semakin banyaknya ketersediaan produk organik, maka potensi pasar makanan organik global diperkirakan akan semakin besar di masa depan. Data dari International Federation Of Organic Agriculture Movesment (IFOAM) menunjukkan perdagangan produk organik dunia saat ini mencapai Rp1.143.45 triliun per tahun. Di pasar internasional, produk organik sebagian besar disuplai oleh Australia, Amerika dan Eropa. Sementara di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh Jepang, Taiwan dan Korea.

Kendala

Di Indonesia sendiri, permintaan terhadap pangan organik semakin meningkat, khususnya beras organik yang dari tahun ke tahun terus tumbuh. Bahkan di tahun 2009 tercatat permintaan beras organik meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan produksi yang dihasilkan. Hal ini menunjukkan, bahwa sebagian masyarakat Indonesia mulai menjadikan produk organik sebagai pilihan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat. Tentu, hal ini menjadi sebuah peluang bisnis menguntungkan bagi pertanian Indonesia. Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki potensi pertanian organik karena memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk produk pertanian, sinar matahari yang tersedia sepanjang tahun, serta air dan tanah yang subur. Sayangnya, kenyataannya potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri belum seperti yang diharapkan. Hingga kini produk organik hanya menjangkau masyarakat kelas menengah ke atas, karena produk organik terbilang mahal dibandingkan dengan produk konvensional. Hal ini disebabkan oleh belum terbangunnya infratruktur pertanian dan perkebunan organik secara masif dan terstruktur. Selain itu pangsa pasar produk organik juga belum termonitor dengan baik.

Mengingat produk organik memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di masa depan, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri, berbagai upaya harus ditempuh agar pertanian organik berkembang dengan pesat. Utamanya adalah membangun infastruktur pertanian dan perkebunan, menerapkan teknologi pertanian organik dengan baik, memberdayakan petani, memberikan penyuluhan, mendampingi dan memberi bantuan untuk petani-petani kecil. Dengan upaya-upaya ini diharapkan hasil yang diperoleh akan sama dengan pertanian non organik atau konvensional.

 

Artikel terkait :

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/22/123000520/cara-gampang-mengikuti-pola-makan-sehat-seimbang

https://www.merdeka.com/sehat/6-alasan-untuk-mulai-melirik-makanan-organik.html

http://www.combiphar.com/id/healthy-living/mengenal-macam-macam-makanan-organik