Senin, 07 Januari 2019
berita
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Ibu – ibu para perempuan hebat yg sy cintai dan hadirin yg terhomat , Izinkan saya menggunakan kesempatan ini utk kembali memgingatkan kita semua akan perlunya membangun kesadaran bersama atas ancaman yang semakin nyata dari penyakit kanker payudara.
Seperti kita ketahui , kanker payudara kian menjadi momok yang menakutkan. Angka kematian akibat kanker setiap tahun terus meningkat. Data WHO menyebutkan jika pada 2008 tingkat kematian mencapai 7,6 juta jiwa, maka pada 2018 sudah hampir menyentuh angka 10 juta orang di seluruh belahan dunia.
Di Indonesia, kanker payudara kini bahkan menduduki peringkat pertama terbanyak. Bahkan WHO memprediksi bahwa penderita kanker payudara d Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat pada 2030.
Ancaman ini jelas tidak boleh dipandang sebelah mata. Apalagi, kanker patudara kini diketahui makin banyak menyerang usia produktif dan data menunjukan semakin banyak penderita berusia muda dan usia produktif, bahkan balita seperti bocah berusia tiga tahun di China.
Ironisnya, di tengah ancaman yang kian nyata itu, tingkat kesadaran masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih sangat rendah. Menurut data Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016, sebanyak 53,7% masyaraka tidak pernah melakukan periksa payudara sendiri (Sadari) dan 95,6% warga tidak pernah melakukan pemeriksaan payudara klinis (Sadanis).
Berangkat dari pemahaman akan keadaan tersebut, SAHABAT LESTARI menginisiasi gerakan IBU SADARI – gerakan para ibu – perempuan hebat – untuk melakukan edukasi kepada publik akan perlunya SADARI.
Gerakan Ibu Sadari diharapan mampu menjalankan peran strategis – melakukan sosialiasai dan pengetahuan tentang kanker payudara dan bahanyanya. Gerakan Sadari perlu digelorakan di semua lini. Dimulai dari keluarga, saudara, tetangga, teman, dan masyarakat lainnya.
Berbagai bentuk komunikasi dan edukasi perlu kita lakukan, baik melalui komunikasi mulut ke mulut, via media sosial, pertemuan formal maupun informal dan sebagainya.
Kanker payudara memang telah menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar masyarakat kita. Tugas kita bersama, untuk meyakinkan – bahwa menderita kanker payidara bukanlah akhir kehidupan. Kanker yang kita derita tidak bisa membunuh harapan dan cinta .
Sudah saatnya “mencegah lebih baik daripada mengobati” dimanifestasikan secara nyata.
Gerakan IBU SADARI adalah langkah awal kita kita untuk menjadi bagian dari gerakan besar pencegahan kanker.
Terimakasih kepada Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) – Ibu Linda Gumelar beserta aegenap pengurus yang telah memberikan kesempatan kepada SAHABAT LESTARI untuk ikut berperan, dan untuk dukungan yang diberikan pada gerarakan IBU SADARI Sahabat Lestari.
Terimakasih kepada …. yg pada hari ini meringankan langkah – hadir ditengah kita utk memberikan pelatihan dan pengetahuan SADARI bagi kita semua.
Terimasih kepada Yayasan MGP – Mudia Giat Peduli – Millenial Goes Pink yg menjadi mitra pelaksana ,
Dan,
Last but not least, Terimasih sebesar-besarnya kepada yang tercinta. para ibu dan perempuan hebat atas kerelaannya berkenan menjadi bagian dari gerakan IBU SADARI. Kanker tidak akan melemahkan kita. Sebaliknya, justru memberi kita kekuatan bersatu untuk berjuang memenangkan kehidupan. Semoga langkah kecil yang kita lakukan bersama – dapat memberikan arti dan manfaat kepada sesama.
Demikian sambutan saya, semoga Alah Swt – Tuhan YME – memberikan rahmah dan HidayahNya dan memudahkan semua langkah kita.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Lestari Moerdijat
Desember 2018