Kamis, 11 Juli 2019
berita
Jepara: Yayasan Darma Bhakti Lestari menggandeng Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, Jawa Tengah untuk mendirikan Pusat Kajian Ratu Kalinyamat di Unisnu. Langkah ini menyusul usaha Yayasan Darma Bhakti Lestari bersama masyarakat Jepara yang mengusulkan gelar pahlawan nasional kepada pemerintah.
Perwakilan Yayasan Darma Bhakti Lestari, Edy Hidayat mengatakan setelah pendirian Pusat Kajian Ratu Kalinyamat disepakati, akan ditindaklanjuti dengan sejumlah program pendukung seperti Media Grup go on Kampus dan pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa.
“Lewat pendirian pusat kajian Ratu Kalinyamat, kami ingin Unisnu punya lembaga riset yang nguri-nguri tentang Ratu Kalinyamat. Kami ingin misi yang lebih besar tidak sekedar pengajuan gelar pahlawan nasional,” kata Edy di hadapan Rektor Unisnu, Sa’dullah Assa’idi, Rabu, 10 Juli 2019.
Dari tiga tokoh perempuan Jepara, Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan RA Kartini, Yayasan Darma Bhakti Lestari sengaja memilih Ratu Kalinyamat untuk dikaji lebih lanjut. Keputusan tersebut diambil karena semangat juang Ratu Kalinyamat dinilai patut jadi tauladan. Ratu Kalinyamat juga telah memberikan contoh dalam dunia kemaritiman.
“Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih berkiblat ke darat, sementara negara kita ini negara maritim. Ratu Kalinyamat mengingatkan kita semua industri galangan kapal, kemudian mengirimkan pasukan beserta armadanya,” jelas Edy.
Sementara Rektor Unisnu, Sa’dullah Assa’idi menyambut baik kerjasama pendirian pusat kajian ini. Pihaknya berharap kerjasama lembaga yang dipimpinnya dengan Yayasan Darma Bhakti Lestari tidak hanya berlangsung setahun atau dua tahun. Tapi bisa terus berjalan berkesinambungan.
“Saya setuju, tapi ada beberapa yang mesti dibicarakan lagi,” ungkap Sa’dullah.