Minggu, 28 Juli 2019
berita
Akhir-akhir ini saya sering menjumpai kasus akibat depresi. Seperti beberapa waktu lalu, di Semarang dihebohkan oleh seorang wanita yang ingin lompat dari jembatan penyebrangan, di Demak ada seorang Bapak yang gantung diri setelah membunuh anak kandungnya, atau pelaku kasus perundungan anak di Pontianak. Hampir semuanya terjadi akibat dari depresi.
Depresi merupakan salah satu dari sekian banyak jenis gangguan kesehatan mental. Depresi sendiri berbeda dengan stres. Depresi dipicu karena faktor internal, seperti faktor biologis, faktor genetik atau bisa karena kebiasaan memendam emosi.
Depresi ditandai oleh kesedihan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, gangguan tidur atau nafsu makan, kelelahan, dan konsentrasi yang buruk. Paling parah, depresi dapat menyebabkan bunuh diri.
Terdapat berbagai faktor penyebab depresi, dan itu berbeda bagi setiap individu. Faktor ekonomi, relasi hingga perkembangan teknologi dapat menyebabkan depresi. Di samping memberi dampak positif, teknologi ternyata memiliki dampak negatif. Seperti ketergantungan akan media sosial yang bisa mengakibatkan seseorang menjadi depresi.
Penelitian yang dilakukan Royal Society for Public Health and Young Health Movement (RSPH) menyebut, Instagram sebagai bentuk dari perkembangan teknologi ternyata merupakan platform media sosial paling merusak mental dan bisa menyebabkan depresi (meddcom.id/kesehatanmental).
Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi penyebab lain depresi. Kesulitan ekonomi, susahnya mencari pekerjaan hingga minimnya keterampilan membuat seseorang menjadi tertekan dan bisa berakibat fatal. Diperlukan perhatian dari semua orang agar isu gangguan kesehatan mental, seperti depresi lebih diperhatikan.
Adapun cara untuk mencegah terjadinya depresi adalah:
– Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah.
– Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif mencari solusi
– Menyisihkan waktu untuk hobi, atau mencari hobi baru
Dari beberapa cara tersebut, Komunitas Sahabat Lestari turut berperan, salah satunya dengan memberikan pelatihan bagi pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan decoupage, pelatihan memasak dan pelatihan kecantikan. Tujuannya adalah untuk memberdayakan perempuan dan memberikan bekal untuk menaikkan kualitas ekonomi masing-masing. Disamping untuk menambah penghasilan, pelatihan tersebut bisa memberikan hobi baru sehingga bisa mengurangi faktor seseorang terkena depresi.
Tapi perlu diingat, jika Anda mengalami depresi dan hal itu sampai menganggu aktivitas dan hidup Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Agar depresi dapat tertangani dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.