Berita

Sepak Terjang Ratu Kalinyamat Bukan Dongeng

Rabu, 21 Agustus 2019 berita

Penyusunan draf naskah akademik pengusulan gelar kepahlawanan kepada Ratu Kalinyamat telah selesai dilakukan oleh Pusat Studi Ratu Kalinyamat Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara, bersama Tim Kajian Ratu Kalinyamat Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL).

Draf naskah akademik dipaparkan di hadapan sejarawan, budayawan, guru sejarah dan tokoh masyarakat di Pasca Sarjana Unisnu, Selasa (20/8).

Ketua Tim Kajian Ratu Kalinyamat, YDBL, Ratno Lukito menyampaikan, penyusunan naskah ini mumbuktikan bahwa Ratu Kalinyamat bukanlah dongeng dan legenda. Ratu Kalinyamat adalah tokoh historis yang patut untuk diteladani.

“Kenapa proposal yang dulu tidak berhasil, karena tidak bisa menjawab itu. Tim akademik ini bekerja secara ilmiah, keilmuan, bahwa Ratu Kalinyamat itu tokoh historis,” ujar Ratno, Selasa, 20 Agustus 2019.

Para peneliti berusaha mengumpulkan bukti yang menunjukkan keberadaan Ratu Kalinyamat. Bahkan, peneliti mencari sumber-sumber primer hingga ke Portugis.

Tim akademik menemukan tiga buku yang didalamnya memuat kehistorisan tokoh Ratu Kalinyamat. Ketiga buku tersebut juga telah selesai dianalisis dan diterjemahkan.

Anggota tim kajian akademik, Chusnul Hayati menyebut, sepak terjang Ratu Kalinyamat melebihi perjuangan Raden Ajeng Kartini.

“Ratu Kalinyamat bener-benar tokoh historis. Jangan hanya dijadikan tokoh legenda. Jangan hanya menjadi fenomena sastra dan folklore,” ungkap Chusnul.

Perjuangan Ratu Kalinyamat mengandung nilai-nilai juang yang dapat diimplementasikan bagi kesejahteraan masyarakat. Sedikitnya ada lima nilai keutamaan yang dapat digunakan sebagai pengembangan masyarakat.

“Lima nilai itu yaitu, leadership, kewirausahaan, seni-budaya, kesetaraan dan kesatuan dan persatuan bangsa. Lima nilai itu merupakan kontrak masyarakat Jepara dan Indonesia dalam membangun dan membentuk karakter ke Indonesiaan,” pungkas Edi Hidayat, Perwakilan dari YDBL.