Berita

Bukti Artefak yang Menunjukkan Kehistorisan Ratu Kalinyamat Telah Ditemukan !

Kamis, 22 Agustus 2019 berita

Tim peneliti kajian akademik yang diketuai oleh Ratno Lukito berhasil mendapatkan bukti kepustakaan primer dan sekunder serta bukti artefak terkait kehistorisan Ratu Kalinyamat.

Bukti kepustakaan primer berasal dari buku yang ditulis Diogo de Couto yang berjudul Da Asia dan buku karya Tomi Pires berjudul Suma Oriental.

Dilansir dari medcom.id, Rabu (21/8/2019), Ratno mengungkap bukti-bukti sekunder. “Sumber-sumber sekunder dari barat, misalnya H.J. de Graaf dan TH. G. TH Pigeaud, De eerste Moslimse Vorstendommen op Java: Studien over de Staatkundige Geschiedenis van de 15d en 16de eeuw. M.A.P. Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence in the Indonesian Archipelago Between 1500 and About 1630”.

Bukti sekunder lain yaitu sumber tradisional nusantara, seperti babad Demak, babad Tanah Jawi dan sejarah Banten.

Selain bukti primer dan sekunder, bukti artefak Ratu Kalinyamat sebagai tokoh historis juga ditemukan. Bukti artefak berupa Masjid Mantingan, Makam Ratu Kalinyamat, Gapura, Benteng, Jung Jepara, Bandar Pelabuhan dan Kraton.

Menurut Ratno, Ratu Kalinyamat memiliki peran penting di nusantara. “Misalnya peranan politik, peranan ekonomi, peranan seni budaya, dan peranan dalam hubungan internasional,” ujarnya.

Salah satu anggota tim kajian akademik Chusnul Hayati mengungkap ketertarikannya meneliti Ratu Kalinyamat sudah muncul sejak tahun 1995. Baginya Ratu Kalinyamat adalah tokoh perempuan luar biasa. Sepak terjang Ratu Kalinyamat menurutnya melebihi perjuangan pahlawan perempuan lainnya dari Jepara, yaitu Raden Ajeng Kartini.

Oleh sebab itu kajian akademik ini memiliki arti penting. Di antaranya mengembangkan memori kolektif masyarakat tentang figur Ratu Kalinyamat, meluruskan pemahaman yang salah tentang Ratu Kalinyamat, mengembangkan kesadaran sejarah tentang figur Ratu Kalinyamat, mewarisi nilai-nilai positif Ratu Kalinyamat dan mengembangkan kearifan lokal.