Minggu, 18 Oktober 2020
pencegahan covid, lawan covid19, pemulihan ekonomi
Kolaborasi yang baik antara Pemerintah dan masyarakat bisa menjadi modal untuk keluar dari resesi ekonomi dan krisis kesehatan akibat Covid-19.
"Di bulan-bulan terakhir tahun ini adalah titik krusial yang bisa menentukan apakah kita bisa keluar dari resesi ekonomi dan krisis kesehatan akibat Covid-19," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (18/10).
Menurut Lestari sejumlah momentum bisa dimanfaatkan untuk bergerak menuju perbaikan di sektor ekonomi dan kesehatan, di akhir tahun ini.
Momentum itu antara lain, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, adanya kepastian untuk pengaplikasian vaksin Covid-19 pada awal atau pertengahan tahun 2021.
Selain itu, tambahnya, berdasarkan data BPS terakhir bahwa ekonomi kuartal IV-2020 bakal membaik. Sampai dengan September 2020, ekspor memang masih tumbuh negatif. Namun kontraksinya semakin tipis bahkan pada September lalu sudah kurang dari 1%.
Masih berdasarkan BPS, impor bahan baku dan barang modal pada September sudah naik secara bulanan masing-masing 7,23% dan 19,01%.
Kondisi itu, jelas Legislator Partai NasDem itu memberi gambaran bahwa industri pengolahan mulai bergeliat pada bulan terakhir kuartal III-2020, diharapkan bisa berlanjut pada kuartal akhir tahun ini.
"Berdasarkan kondisi itu Pemerintah diminta bisa memanfaatkan momentum yang ada dengan sebaik-baiknya, lewat sejumlah kebijakan yang memperlancar orang untuk menjalanlan usaha.
Upaya tersebut diharapkan bisa membuka jalan keluar dari krisis sektor kesehatan dan ekonomi," ujar Rerie.
Tentu saja, tegas Rerie, upaya Pemerintah harus didukung sepenuhnya oleh masyarakat dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan memakai sabun atau handsanitizer.
"Kunci untuk menjaga bahkan meningkatkan aktivitas ekonomi adalah jangan sampai pasien positif virus korona melonjak. Sebab kalau sampai ada kenaikan kasus yang signifikan, pemerintah tentu bakal mempertimbangkan untuk kembali mengetatkan PSBB yang juga membatasi gerak ekonomi," pungkasnya.*