Senin, 09 November 2020
konsensus kebangsaan, suara kebangsaan, suara perempuan, perempuan
Penanaman nilai-nilai empat konsensus kebangsaan di lingkungan keluarga diharapkan mampu memperkuat nilai-nilai kebangsaan warga negara.
"Perempuan atau ibu adalah tiang dalam keluarga dan keluarga adalah bagian terkecil dari negara. Sehingga bisa diartikan perempuan adalah tiang yang mampu menopang sebuah negara," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat berbicara dalam acara Sosialisasi Empat Pilar secara daring di hadapan ibu-ibu Komunitas Kerudung HCM dan Yayasan Ki Hajar Dewantara, di Jember, Jawa Timur, akhir pekan lalu.
Di masa pandemi dan resesi ekonomi ini, jelas Lestari, banyak sekali perempuan yang menghadapi tantangan sebagai dampak terjadinya perubahan di berbagai sektor kehidupan.
Tantangan yang dihadapi perempuan di rumah tangga saat ini, menurut Lestari, muncul dalam beragam bentuk, antara lain seperti harus mendampingi anak untuk belajar daring di rumah dan sejumlah dampak ekonomi yang menerpa rumah tangga.
Sejumlah tantangan tersebut, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, bahkan juga berpengaruh pada kehidupan sosial yang dialami masyarakat saat ini.
Agar mampu menghadapi dampak dari berbagai perubahan yang terjadi saat ini, Legislator Partai NasDem itu berpendapat, penanaman nilai-nilai empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di lingkungan keluarga sangat penting untuk dilakukan.
Dalam proses penanaman nilai-nilai tersebut, ujar Rerie, peran perempuan sebagai tiang keluarga sangat signifikan. Sebagai tiang keluarga, jelasnya, tentu ibu merupakan pembawa pesan dan pemberi contoh yang baik bagi keluarganya.
Bila setiap keluarga di Indonesia bisa memahami dan melaksanakan nilai-nilai empat konsensus kebangsaan dengan baik, Rerie meyakini, ketahanan bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan saat ini bisa ditingkatkan.
"Kita beruntung memiliki Pancasila dengan nilai-nilai yang dikandungnya bisa digunakan untuk menghadapi tantangan dan menjadi benteng terhadap berbagai dampak perubahan," pungkasnya.*