Berita

Risiko Meningkat, Keamanan Tenaga Kesehatan Wajib Dipenuhi

 

Risiko yang dihadapi para tenaga kesehatan semakin tinggi, menyusul lonjakan penambahan jumlah positif Covid-19 di tanah air. Keamanan tenaga kesehatan harus menjadi perhatian serius.

"Keamanan para tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 harus ditingkatkan untuk menjaga ketersediaannya dalam menghadapi ledakan jumlah kasus di sejumlah daerah," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/6).

Catatan Satgas Covid-19, sejak Jumat (18/6) rata-rata kasus aktif Indonesia 6,8%. Angka tersebut sudah melampaui rata-rata kasus aktif dunia yang tercatat 6,5%. Angka kesembuhan pun lebih rendah 0,95% dari rata-rata kesembuhan dunia.

Yang mengkhawatirkan, ujar Lestari, data dari safetyandhealthmagazine.com pada Selasa (22/6), berdasarkan penelitian di Danderyd Hospital di Stockholm, 10% tenaga kesehatan yang pernah terpapar Covid-19 rawan mengalami gejala long Covid-19.

Gejala long Covid-19 itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, bisa berlangsung selama delapan bulan atau lebih. Gejala yang paling umum yang dilaporkan adalah hilangnya rasa dan/atau bau, kelelahan, dan masalah pernapasan.

Temuan tersebut, jelas Rerie, harus diwaspadai dengan disiplin dan konsisten dalam meningkatkan keamanan para tenaga kesehatan selama bertugas.

Karena gejala yang timbul pada long Covid-19 ini, ujarnya, berpotensi mengganggu tugas dari para tenaga kesehatan dalam penanganan kasus positif Covid-19 di fasilitas kesehatan.

Dengan jumlah yang terbatas, tegas Rerie, sejumlah ancaman dalam ketersediaan tenaga kesehatan di tanah air harus segera diantisipasi.

Tindakan pencegahan seperti memelihara imunitas para tenaga kesehatan, ketersediaan alat pelindung diri (APD) yang memadai, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di fasilitas kesehatan, menurut Rerie, harus konsisten dilakukan.

Dalam menghadapi ledakan jumlah kasus positif Covid-19 di sejumlah daerah saat ini, Rerie berharap, para pemangku kepentingan tidak mengabaikan faktor keselamatan bagi para tenaga kesehatan.

Rerie menilai, abai terhadap faktor keamanan para tenaga kesehatan di tengah ledakan kasus positif Covid-19, akan berdampak serius terhadap upaya pengendalian Covid-19 di tanah air.*