Berita

Manfaatkan Peluang di Sektor Pariwisata untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Minggu, 08 Januari 2023 lestari moerdijat, SDM, candi borobudur, pariwisata

 

Sejumlah capaian prestasi pariwisata Indonesia di level internasional harus mampu menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. Berbagai perbaikan masih diperlukan untuk meningkatkan mutu SDM hingga infrastruktur pariwisata nasional. 

"Banyak peluang di sektor pariwisata bisa dimanfaatkan untuk ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur pariwisata harus terus dilakukan untuk memperbesar peluang itu," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/1). 

Sejumlah penghargaan dari institusi internasional diberikan pada beberapa destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali yang oleh majalah Time ditetapkan sebagai “The Greatest Place 2022” dan “The World’s Happiest Holiday Destinations 2022” oleh Club Med Prancis, serta penghargaan sebagai “Best Travel Destinations” untuk Raja Ampat dari majalah Lonely Planet. 

Menurut Lestari pengakuan oleh internasional itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini. 

Apalagi, ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, berdasarkan catatan BPS yang terbit pada Oktober 2022, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sudah mencapai 3,92 juta. Sedangkan di sisi ekonomi kreatif, nilai ekspornya sudah mencapai US$ 24,79 miliar atau meningkat 3,8% dengan nilai tambah sebesar Rp 1,236 triliun.

Dengan pencapaian tersebut, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu membuka 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024 harus mampu direalisasikan dengan optimisme yang tinggi. 

Untuk mendukung semangat tersebut, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, pekerjaan rumah yang masih dan harus terus dilakukan adalah konsistensi dalam meningkatkan mutu SDM hingga infrastruktur di daerah-daerah kawasan wisata di tanah air. 

Kelengkapan infrastruktur bandara, pelabuhan dan jalan menuju dan di kawasan-kawasan wisata di tanah air, tegas Rerie, harus semakin mempermudah wisatawan dalam menikmati layanan dan keindahan alam Indonesia. 

Sejumlah peluang untuk mendatangkan wisatawan dari sejumlah negara potensial seperti wisatawan Timur Tengah misalnya, ujar Rerie, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya lewat sejumlah kebijakan dan program wisata yang mampu mendorong minat para wisatawan dari sejumlah negara. 

Program wisata religi bagi umat Budha di dunia dengan destinasi kawasan Candi Borobudur, Jawa Tengah, tambah dia, juga bisa dikembangkan untuk membuka peluang tersebut. 

Dengan terbukanya sejumlah peluang yang ada dan dampak ekonomi yang mampu dihasilkan signifikan mendorong pertumbuhan, tegas Rerie, sudah selayaknya seluruh pemangku kepentingan sektor Parekraf di tingkat pusat dan daerah bahu membahu, bekerja sama untuk mewujudkan pariwisata nasional yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi setiap perubahan.*