Berita

Digitalisasi Pendidikan Perlu Dukungan Peningkatan Literasi dan Infrastruktur

 

Kelengkapan sarana digital di lembaga pendidikan harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital para peserta didik dan pengajar sehingga proses digitalisasi di sektor pendidikan dapat berkembang sesuai rencana. 

"Dalam proses digitalisasi pendidikan memang diperlukan keseimbangan antara kelengkapan sarana infrastruktur dan literasi para penggunanya yaitu peserta didik serta para pengajar," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1). 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mencatat sepanjang 2020-2022 telah menyalurkan bantuan sarana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa laptop dan proyektor ke 71.000 sekolah formal di tanah air. 

Pada kesempatan rapat dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/1) lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim juga mengungkapkan Pemerintah telah memberikan secara gratis empat platform digital yang bisa diakses semua sekolah di Indonesia. 

Empat platform itu antara lain platform kampus merdeka, platform sumber daya sekolah, platform profil rapor pendidikan dan manajemen data serta infrastruktur.

Menurut Lestari, bantuan sarana peralatan TIK  itu sangat baik untuk mempercepat proses digitalisasi pendidikan nasional. 

Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, ketersediaan sarana pendukung TIK tersebut juga harus diimbangi peningkatan literasi digital para penggunanya, selain ketersediaan infrastruktur jaringan internet yang mumpuni. 

Menurut Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 yang tercatat 3,49 dari skala 1-5 itu masih punya potensi untuk ditingkatkan. 

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap kolaborasi yang baik para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dapat dibangun, dalam mewujudkan infrastruktur digital yang kuat untuk mendukung sepenuhnya digitalisasi pendidikan di tanah air. 

Karena, tegas Rerie, keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan global saat ini, sangat menentukan kualitas setiap anak bangsa di masa datang dalam menghadapi setiap tantangan. 

Sehingga, jelas Rerie, kepedulian seluruh anak bangsa dalam proses pembangunan pendidikan nasional harus terus dibangkitkan, demi mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh dan berkarakter kuat agar mampu berkompetisi di kancah global. *