JAKARTA (10 Agustus): Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M‎a’ruf Amin akhirnya dipilih Joko Widodo untuk mendampinginya sebagai calon wakil presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Meski sudah berusia 75 tahun, sosok Ma’ruf Amin mempunyai cara berpikir yang yang luas dan bisa melengkapi setiap kekurangan Jokowi.

“Usia emang itu ada dua, usia kalender dan cara berpikir. Usia berpikir dari Ma’ruf Amin ini yang bisa melengkapi. Apalagi, dia juga merupakan Dewan Pengawas di BPIP dan menjadi Dewan Pertimbangan Presiden,” ungkap Johnny G Plate, ‎Sekretaris Jenderal Partai NasDem di Plataran Menteng, Jakarta, Kamis, (9/8).

Lebih jauh politisi NasDem ini mengatakan, pemilihan Ma’ruf Amin juga mengarah kepada sosok yang nasionalis dan religius. Sehingga, pasangan Jokowi-Ma’ruf bisa melanjutkan kontestasi politik dan pembangunan selama lima tahun ke depan.

Keputusan untuk pemilihan cawapres, tambah Johnny, merupakan hak sepenuhnya dari Jokowi. Namun, ada aspirasi dan masukan dari partai koalisi.

‎”Aspirasi dari berbagai pihak, maupun tokoh lain-lain, karena sudah diambil keputusannya. Ada sembilan  partai pengusung, enam di antaranya yang sudah ada kursi di DPR,” tukasnya, seperti dikutip dari medcom.id.

Keputusan pemilihan Ma’ruf Amin, lanjut dia, bukan tidak mendadak. Tapi, sudah melalui proses dan mekanisme yang ada.

“Jadi ini bukan mendadak, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) memang telah diatur dengan baik, dengan suasana batin yang ramah dan saling memahami,” sebut dia.(*)

Sumber: https://www.partainasdem.id/read/5765/2018/08/10/jokowi-pilih-kiai-maruf-bukan-mendadak