Melindungi warga negara adalah kewajiban Pemerintah seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Kisah evakuasi pelajar dari Wuhan, Tiongkok bisa jadi pelajaran bagi kita semua.
"Sebagai seorang ibu yang memiliki putra-putri yang menuntut ilmu jauh dari rumah, saya bisa merasakan apa yang dialami para pelajar di Wuhan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat memberi sambutan secara daring pada peluncuran dan diskusi buku berjudul "Wuhan Darimu Aku Belajar, Karenamu Aku Merindu", karya para pelajar yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia Tiongkok, Kamis (3/8).
Pada awalnya, menurut Lestari, situasi di Wuhan saat itu tidak dibayangkan akan terjadi di Tanah Air. Tetapi saat ini, jelasnya, kita bisa memahami betapa tidak menentunya kondisi Wuhan, Tiongkok di awal pandemi Covid-19.
Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan, ide pembuatan buku ini berawal saat dirinya menerima para pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Wuhan, Tiongkok, di ruang kerjanya di gedung MPR, Senayan, Jakarta akhir Januari 2020.
Mendengar cerita langsung dari para pelajar, Rerie mendorong, agar kisah-kisah yang merupakan bagian dari sejarah itu ditulis dalam bentuk buku. Rencana itu pun disambut baik oleh pihak Media Indonesia Publishing untuk membukukan pengalaman para pelajar tersebut.
Para pelajar Indonesia di Wuhan, menurut Rerie, sudah melewati tahap adaptive resilience setelah menghadapi kondisi yang tidak menentu, mampu bangkit dan mampu merekonstruksi kejadian yang dialami dengan menulis pengalaman-pengalaman mereka dalam buku.
"Saya bangga dan terharu buku yang ditulis dari hati ini bisa terbit. Isi buku ini bisa menjadi kenangan sekaligus pembelajaran bagi kita semua," ujar Legislator Partai NasDem itu.
Rerie berharap para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di luar negeri terus berjuang untuk menggapai cita-cita.
"Jangan berhenti menulis, masih banyak pengalaman yang harus dituliskan untuk menebar inspirasi bagi negeri tercinta kita," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok, Niko Akbar mengapresiasi rekan-rekannya di Wuhan yang telah menulis buku pengalaman menghadapi kondisi yang tak terduga dan mendokumentasikan pengalaman-pengalaman berharga.
"Banyak hal yang bisa kita ambil dan bagikan dari buku ini. Pandemi Covid-19, tidak terduga parahnya saat itu," ujar Niko.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun mengungkapkan, peristiwa evakuasi para pelajar dari Wuhan, Tiongkok menunjukkan betapa kuatnya semangat kegotong-royongan kita.
"Kerja sama dengan banyak pihak terwujud dalam waktu singkat, memperlancar proses evakuasi," tegas Djauhari.*