Kamis, 25 Febuari 2021
Bhayangkara, PKK, PPKM Mikro, gender, peran perempuan, perempuan, lestari moerdijat
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat meminta para pemangku kepentingan mengikutsertakan para ibu dan komunitas perempuan di lingkungan tempat tinggalnya, dalam penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro untuk percepatan pengendalian Covid-19.
"Saya kira bila para pemangku kepentingan bisa memberi pemahaman dan penguatan terhadap para ibu yang tergabung dalam PKK dan komunitas pengajian misalnya, terkait upaya praktis dalam pencegahan Covid-19 di lingkungan tempat tinggal mereka, pengendalian penyebaran virus korona bisa segera terwujud," kata Lestari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).
Harapan percepatan pengendalian Covid-19 dengan melibatkan perempuan, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, cukup beralasan. Karena, ujarnya, andil perempuan dalam kehidupan sosial sangat besar, seperti memastikan kondisi kesehatan keluarganya, hingga membawa perubahan sosial terkait peningkatan pengetahuan dan kedisiplinan di lingkungan sekitar.
Apalagi, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, tujuan ke-5 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs 5) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 2015 mengamanatkan pencapaian kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan, bagi negara yang meratifikasi kesepakatan itu.
Di masa pandemi Covid-19 ini, tegas Rerie, berbagai upaya untuk mengejar target-target dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goal's/SDGs) masih bisa dilakukan dengan terus mengedepankan kreativitas dan semangat bersama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
Terkait mewujudkan kesetaraan gender, ujar Rerie, harus terus dibangun pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan harus mendapat kesempatan yang sama dalam kiprahnya di tengah masyarakat.
Rerie mengajak semua pihak, para pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk membuka kesempatan seluas-luasnya dengan memberi penguatan kepada para perempuan agar bisa mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan di lingkungannya.
Menurut Rerie, menggerakkan secara aktif para ibu yang tergabung dalam tim penggerak PKK, ibu-ibu Bhayangkara dan kelompok perempuan lainnya di tanah air dalam berbagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19, bisa jadi salah satu langkah strategis dalam upaya pemberdayaan perempuan di masa pandemi ini.*