Minggu, 03 April 2022
generasi muda, ruu tpks, perlindungan, daya saing, empati, ramadan, ramadhan
Jadikan bulan Ramadan momentum meningkatkan rasa empati kita terhadap sesama agar negeri ini mampu bangkit dari dampak hantaman pandemi.
"Pada Ramadan tahun ini, di kala penyebaran Covid-19 mulai terkendali, saatnya kita setiap anak bangsa bergandengan tangan untuk bangkit bersama dari hantaman dampak pandemi," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/4).
Menurut Lestari, semangat empati dan saling berbagi serta ketaatan kita terhadap perintah untuk berbuat kebajikan yang tumbuh di masa Ramadan harus menjadi modal kita sebagai bangsa untuk mengatasi sejumlah masalah yang kita hadapi saat ini.
Rerie, sapaan akrab Lestari mengungkapkan sejumlah upaya harus segera dilakukan agar bangsa ini mampu menjadi bangsa yang memiliki daya saing. Saat ini, ujar Rerie, ancaman terhadap generasi penerus bangsa ini sangat serius dalam berbagai bentuk.
Antara lain, jelas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, berupa maraknya tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, kekurangan gizi yang mengakibatkan stunting hingga sistem pendidikan nasional kita yang belum sepenuhnya bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Saat ini, diakui Rerie sejumlah upaya sedang dilakukan untuk agar negara mampu mengatasi ancaman tersebut. Pembahasan Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) misalnya, ujar Rerie, saat ini sedang dibahas bersama oleh DPR dan Pemerintah yang memerlukan komitmen kuat semua pihak untuk mewujudkan.
Demikian juga dengan penanggulangan stunting dan membangun sistem pendidikan nasional yang dicanangkan Pemerintah, menurut Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus segera diwujudkan langkah yang benar-benar terukur.
Rerie sangat berharap pada Ramadan ini semua upaya bangsa ini untuk bangkit dan mencetak generasi penerus yang tangguh di masa datang bisa segera dilakukan, untuk menyambut masa depan Indonesia yang lebih baik. *