Jum'at, 09 Desember 2022
hari anti korupsi sedunia, anti korupsi, hari anti korupsi, korupsi, tindakan koruptif
Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab secara konsisten dan sistematis kepada setiap anak bangsa penting dilakukan untuk meredam tindakan koruptif yang mengganggu proses pembangunan di tanah air.
"Langkah kita untuk menjawab berbagai tantangan dalam proses pembangunan seringkali terganggu dengan kasus-kasus korupsi yang terjadi. Sudah waktunya setiap anak bangsa mengedepankan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam bertindak," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/12), memperingati Hari Antikorupsi Dunia setiap 9 Desember.
Diakui Lestari, korupsi masih menjadi salah satu masalah di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Lembaga Transparency International mencatat Indonesia menempati ranking 96 dengan skor 38 dari skala 100, dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2021.
Angka IPK jadi rujukan penilaian tingkat korupsi di sebuah negara. Semakin kecil skor IPK, maka semakin minim juga kepercayaan publik terhadap negara tersebut.
Posisi Indonesia itu, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, bukan sesuatu yang membanggakan. Bahkan, ujarnya, memperlihatkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk terus mencegah terjadinya kasus-kasus korupsi di tanah air.
Padahal, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, dasar negara kita Pancasila telah mengamanatkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, pada sila ke duanya.
Menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, amanah Pancasila pada sila kedua itu sudah seharusnya menjadi dasar bertindak dan berperilaku bagi setiap anak bangsa dalam upaya mencegah tindakan-tindakan koruptif muncul dalam proses pembangunan.
Sehingga tindakan koruptif yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan perilaku terpuji itu, tegas Rerie, seharusnya tidak terjadi di negeri ini.
Rerie mengajak semua pihak di negeri ini untuk bersama-sama mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil beradab dalam kesehariannya.
Dengan semakin tingginya kesadaran dalam mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, Rerie berharap, akan terjadi penguatan pada sistem dan sejumlah lembaga yang ditugasi negara untuk memberantas korupsi di negeri ini.
Karena, tegas Rerie, di era yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, penting bagi bangsa ini untuk memastikan proses pembangunan yang dilakukan benar-benar mampu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.*