Senin, 09 Desember 2019
berita
Jepara – Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL) bersama Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) membahas nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat dan penyerahan rekomendasi Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional dalam Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Rapat Rektorat UNISNU, Kabupaten Jepara, Sabtu (7/12/2019).
FGD ini dihelat sebagai tidak lanjut tim kajian YDBL dan tim Pusat Studi Ratu Kalinyamat UNISNU yang sebelumnya sudah membahas naskah akademik pengusulan Retno kencono atau Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional.
Bertempat di Ruang Rapat Rektorat UNISNU, Kabupaten Jepara, FGD tersebut dihadiri Dewan Pembina YDBL Lestari Moerdijat, PLT Bupati Jepara Dian Kristiandi, Pimpinan Unisnu, Dekan, Direktur dan sejumlah peserta lainnya.
Dewan Pembina YDBL, Lestari Moerdijat menyampaikan naskah akademik yang disusun harus bisa meyakinkan tim penilai Kementerian Sosial.
“Komunikasi politik tidak mendapatkan tantangan berarti. Saya sudah komunikasi dengan menteri sosial, saya juga sudah menghadap Pak Ganjar dan beliau juga terbuka,” ujar Lestari yang biasa disapa Rerie di hadapan peserta Forum Group Discussion (FGD).
Beberapa akademisi universitas seperti Undip, UGM dan UIJ saat ini tengah menyusun naskah akademik.
Penyusun naskah akademik tim ahli YDBL menghasilkan temuan yang positif. Yakni sejumlah sumber dokumen menyatakan keberadaan Ratu Kalinyamat. Ditemukan juga bukti peninggalan keberadaan Ratu Kalinyamat dalam memimpin Jepara.
“Naskah akademik ini harus benar-benar layak dan dapat dipertanggungjawabkan,” sambungnya.
Anggota Tim Ahli YDBL Alamsyah, mengharapkan bersama dengan masyarakat bisa menjadikan Ratu Kalinyamat menjadi Pahlawan Nasional.
“Yayasan Dharma Bakti Lestari bersama masyarakat dan Unisnu yang kebetulan memiliki Pusat Kajian Studi Ratu Kalinyamat mendorong bersama pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional,” ujar Alamsyah.
Setelah itu Unisnu menyerahkan Rekomendasi tentang Ratu Kalinyamat Sebagai Pahlawan Nasional ke YDBL.