Senin, 24 Febuari 2020
berita
jpnn.com, ACEH – Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebut acara Kenduri Kebangsaan ialah salah satu kegiatan yang baik dan penuh semangat kebangsaan Indonesia.
Lestari mengungkap hal tersebut saat Forum Bersama Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh bersama Yayasan Sukma Bangsa, menggelar acara Kenduri Kebangsaan di Sekolah Sukma Bangsa, Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2).
“Ini bagian dari merajut kebangsaan dan ke-Indonesia-an. Merajut kebangsaan Indonesia tentu tidak lepas dari semangat dan filosofi dari empat pilar kebangsaan Pancasila, NKRI, UUD 45, Bhinneka Tunggal Ika,” kata wanita yang akrab disapa Rerie itu saat ditemui di lokasi acara.
Menurut Rerie, rekonsiliasi ialah sesuatu yang perlu dilakukan seluruh elemen bangsa. Terlebih setelah pelaksanaan Pemilu 2019 yang dianggap memunculkan pembelahan di masyarakat.
Rerie bercerita, acara Kenduri Kebangsaan tercetus saat Anggota DPR dan DPD RI asal Aceh bertemu Pembina Yayasan Sukma yaitu Surya Paloh. Para legislator dan senator itu kemudian menceritakan situasi di Aceh yang mengalami luka setelah penyelenggaraan Pemilu 2019.
“Saat itu kawan-kawan menyampaikan kepada Pak Surya kondisi yang terjadi di Aceh setelah Pemilu legislatif dan Pemilu presiden. Jadi, situasinya semuanya, ya, luka-luka itu masih sangat dalam. Perpecahan dan masyarakat terbelah, padahal di pusat semuanya sudah melakukan rekonsiliasi,” ungkap dia.
Berangkat dari kondisi Aceh itu, Surya berharap untuk digelarnya rekonsiliasi. Lantas, tercetus kegiatan kenduri. Kemudian disebut sebuah acara bernama Kenduri Kebangsaan.
Menurut Rerie, Kenduri Kebangsaan ini berisi kegiatan makan bersama antara seluruh elemen bangsa yang hadir ke acara.
“Di Aceh itu ada satu kearifan lokal yang merupakan bagian dari budaya dan tradisi, kenduri. Di mana ketika orang melakukan kenduri, semua duduk bersama, sama rata sama rasa, dan dari semua golongan. Tradisi ini kami ambil karena dengan kenduri ini kami harapkan kita bisa memulai sesuatu dengan baru,” ucap dia.
Sedianya, hadir Presiden Joko Widodo di Kenduri Kebangsaan ini. Selain itu, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju juga dijadwalkan hadir. Seperti Kepala Staf Presiden Moeldoko, Menteri LHK Siti Nurbaya, Mendagri Tito Karnavian, Menteri ATR Sofyan Djalil.
“Pak Menteri Agama, Pak Menkominfo, Pak Menteri Pertanian, dan Menseskab Pak Pramono Anung juga hadir,” ucap Rerie.
Dalam kesempatan ini, Rerie turut menjelaskan alasan Bireuen menjadi tempat Kenduri Kebangsaan. Wanita yang juga menjabat Ketua Yayasan Sukma ini menjelaskan bahwa Bireuen merupakan daerah bersejarah.
“Jadi, bagaimana Bireuen pernah menjadi pusat pendidikan dan yang juga orang kadang-kadang lupa Bireuen pernah dalam waktu yang pendek menjadi ibu kota negara,” terang dia. (mg10/jpnn)
Sumber: https://www.jpnn.com/news/lestari-moerdijat-kenduri-kebangsaan-cara-aceh-merajut-kebersamaan?page=2