Berita

Solidaritas Warga Jadi Kekuatan Baru Hadapi Pandemi

 

Di tengah gelombang pandemi covid-19 yang kian mengkhatirkan, muncul gelombang aksi solidaritas untuk membantu sesama, terutama bagi warga yang terpapar virus korona dan melakukan isolasi mandiri (isoman). Aksi kemanusiaan itu terjadi di berbagai tempat di Tanah Air dalam beragam bentuk, mulai dari bantuan makanan dengan membangun dapur umum, obat-obatan, hingga penyediaan oksigen.

"Gelombang aksi solidaritas yang melintasi sekat-sekat perbedaan itu merupakan harapan dan kekuatan baru dalam menghadapi pendemi covid-19, sekaligus menegaskan bahwa kebersamaan dan budaya gotong royong masih hidup di tengah masyarakat kita," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (13/7/2021).

Di kawasan Karet Semanggi, Jakarta Selatan, misalnya, komunitas Demi Anak Negeri yang dikelola sejumlah chef asal Sulawesi Utara, membangun dapur umum untuk membantu menyuplai makanan bagi pasien isoman dan pekerja harian yang menggangur selama penerapan PPKM darurat. Komunitas itu dalam sehari membagikan sekitar 400-1.000 kotak makanan untuk warga yang membutuhkan.

Aksi serupa juga terjadi di Desa Girikulon, Kecamatan Secang, Magelang, Jawa Tengah. Warga setempat bahu-membahu menyediakan makanan bagi pasien isoman. Selain mendapatkan dukungan dana dari desa, warga juga secara swadaya patungan untuk mendukung kegaitan sosial membantu pasien isoman.

Juga, masih segar dalam ingatan kita, warga yang sedang antre mengisi tabung oksigen di CV Rintis Usaha Bersama di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021), tiba-tiba merasa iba setelah melihat seorang perempuan menangis. Perempuan bernama Nurdini itu menangis lantaran melihat panjangnya antrean untuk mengisi tabung oksigen, sementara dirinya harus segera mengisi tabung oksigen karena sang ayah sudah mengalami sesak napas. Warga pun spontan mempersilahkan Nurdini menerobos antrean agar segera mandapatkan tabung oksigen.

Menurut Legislator Partai NasDem yang akrab disapa Rerie, aksi solidaritas yang terjadi di mana-mana tersebut harus ditangkap oleh pemerintah, terutama pemerintah daerah, sehingga kekuatan bersama itu terus terpelihara dan semakin diperkuat untuk menghadapi pandemi covid-19.  "Intinya, negara harus hadir untuk menyatukan titik-titik solidaritas yang berserakan itu agar menjadi amunisi sosial yang tangguh guna mengatasi pendemi," tegasnya.

Suburnya aksi solidaritas, menurut anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu, merupakan fenomena positif yang diharapkan dapat menopang kebijakan pemerintah mengenai penanganan pasien covid-19. Pasalnya, imbuh Rerie, dalam menghadapi lonjakan kasus covid-19 belakangan ini, pemerintah menetapkan hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang dirawat di rumah sakit rujukan. Sedangkan pasien bergejala ringan dapat ditempatkan di lokasi isolasi terpusat yang disediakan pemda atau melakukan isoman di rumah masing-masing.

Lebih lanjut, Rerie berharap maraknya pasien covid-19 yang melakukan isoman harus mendapatkan perhatian serius dari pemerinah daerah, teramasuk dalam hal memastikan jumlah pasien isoman yang ada di setiap daerah. "Sejauh ini kita belum memiliki data yang jelas tentang jumlah pasien isoman. Padahal, data tersebut sangat penting sebagai pegangan dalam melakukan berbagai bantuan dan upaya-upaya penyelamatan pasien," tutur anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu. (**)