Berita

Paket Obat Gratis Harus Tepat Sasaran

 

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengapresiasi keputusan pemerintah membagikan paket obat dan vitamin gratis kepada masyarakat yang terpapar virus korona dan melakukan isolasi mandiri (isoman). "Langkah tersebut akan sangat membantu pasien isoman di tengah kelangkaan obat yang terjadi saat ini," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (16/7).

Menurutnya, pembagian obat gratis itu perlu dibarengi dengan pengawasan yang ketat dan berlapis sampai ke desa-desa agar tidak diselewengkan oleh pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan kondisi pandemi untuk meraup keuntungan pribadi dan kelompok. "Berbagai kasus penyelewengan terkait dengan penanganan covid-19 yang terjadi selama ini hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak, jangan sampai terulang dalam pelaksanaan pembagian paket obat gratis ini," kata politikus Partai NasDem itu mengigatkan.

Salah satu potensi penyelewengan yang perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan khusus, yakni jangan sampai paket obat gratis itu diperjualbelikan, mengingat saat ini permintaan terhadap obat-obatan untuk mengatasi virus korona sedang melambung tinggi. "Permintaan yang tinggi itu bisa menggoda para petugas di lapangan untuk mengubah paket gratis tersebut menjadi berbayar, atau mengalihkan obat gratis untuk dijual melalui toko-toko obat," ujar Lestari yang akrab disapa Rerie.

Segala potensi kecurangan, lanjut anggota Komisi X DPR dari Fraksi Partai NasDem itu, perlu dicegah sejak dini agar tujuan mulia untuk membantu pasien isoman benar-benar tepat sasaran. "Obat gratis itu tidak boleh jatuh ke tangan pihak yang tak berhak mendapatkannya," tegas anggota Majelis Tingi Partai NasDem itu.

Untuk itu, anggota DPR dari daerah pemilihan Jateng II itu mengingatkan tentang pentingnya data yang lengkap dan akurat mengenai pasien isoman, baik secara nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga desa. Hal itu penting agar pembagian obat gratis, selain tepat sasaran, juga dapat berlangsung cepat dan lancar mengingat sebaran penularan covid-19 telah menjangkau seluruh (34) provinsi di Tanah Air.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 yang dirilis Kamis (15/7), kasus aktif covid-19 di Indonesia kini sebanyak 480.199. Kasus aktif adalah jumlah pasien positif covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, isolasi terpusat, serta isoman. Selain itu, pemerintah juga mencatat ada 209.186 orang yang berstatus suspek. Kasus covid-19 sudah menyebar di 510 kabupaten/kota dari semua provinsi atau lebih dari 99% wilayah Indonesia.

Mulai 15 Juli 2021, pemerintahan membagikan sebanyak 300 ribu paket obat gratis untuk pasien isoman di Jawa dan Bali. Selanjutnya, 300 ribu paket berikutnya akan dibagikan di luar Jawa. Terdapat tiga jenis paket vitamin dan obat yang dibagikan untuk pemakaian selama tujuh hari. Paket 1, untuk warga dengan hasil tes swab PCR positif tanpa gejala atau OTG. Paket 2, untuk yang hasil tes swab PCR positif disertai keluhan panas dan kehilangan penciuman. Lalu paket 3, untuk warga dengan PCR positif Covid-19 disertai keluhan panas dan batuk kering. Paket 3 membutuhkan konsultasi dan resep dokter. 

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa untuk mendapatkan paket obat dan vitamin gratis tersebut, pasien isoman harus tercatat dalam dokumen puskesmas atau desa/kelurahan setempat. Pihak puskesmas maupun bidan desa akan membagi pasien isoman dalam tiga kategori sesuai dengan paket obat yang akan dibagikan.

"Pembagian obat dan vitamin gratis akan disesuaikan dengan data tersebut. Pasien isoman yang telah terdata, dapat memesan pakat obat dan vitamin melalui pengurus RT, selanjutnya akan diantar oleh babinsa ke alamat masing-masing dengan pendampingan tenaga medis dari puskesmas atau bidang desa," jelas Hadi. (**)