Minggu, 05 Juni 2022
sejarah, yogyakarta, wayang, jepara, rainha de japara, ratu jepara, ratu kalinyamat
Di tengah proses pengajuan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, upaya sosialisasi nilai-nilai kepahlawanan Ratu dari Jepara itu harus terus dilakukan. Upaya pelurusan sejarah harus konsisten, agar sepak terjang para pendahulu bangsa ini dapat dimaknai secara benar oleh generasi penerus bangsa.
"Sosialisasi masif terkait sepak terjang Ratu Kalinyamat selain bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai luhur yang diwariskan, juga untuk meluruskan sejarah terkait Ratu dari Jepara itu," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Rainha de Japara yang digelar atas kerja sama Yayasan Dharma Bakti Lestari (YDBL), Media Group dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Pendopo Dalem Yudhonegaran, Prawirodhirjan, Kecamatan Gondhomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (4/6) malam.
Dalam pagelaran yang menampilkan dalang Ki Catur Kuncoro dan monolog oleh budayawan Sujiwo Tejo dengan diiringi karawitan Goeboek Poenokawan itu, juga ikut berpartisipasi sejumlah seniman antara lain Waljinah, Didi Nini Thowok dan Marwoto.
Pagelaran yang bercerita tentang kepahlawanan Ratu Kalinyamat saat melawan penjajah Portugis di abad ke-16 yang ingin menguasai kerajaan-kerajaan di nusantara itu, ujar Lestari, sekaligus mengungkapkan bahwa nenek moyang kita di masa lalu sangat menguasai maritim dan tidak memandang gender dalam memilih pemimpin.
Rerie, sapaan akrab Lestari mengungkapkan temuan delapan bukti primer hasil kajian tim pakar yang dibentuk Yayasan Dharma Bakti Lestari membuktikan eksistensi Ratu Kalinyamat dari Jepara bersama sejumlah kerajaan di nusantara dalam mengusir penjajah, sekaligus meluruskan sejarah terkait Ratu Kalinyamat yang berkembang di masyarakat.
Rerie sangat berharap nilai-nilai perjuangan Ratu Kalinyamat dalam menghalau penjajah Portugis di nusantara pada abad ke-16 dapat menjadi dasar bagi generasi saat ini untuk menetapkan Ratu dari Jepara, Jawa Tengah itu sebagai pahlawan nasional.
Lebih penting dari hal itu, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, adalah upaya untuk terus memberi pemahaman kepada masyarakat terhadap sejarah yang benar terkait Ratu Kalinyamat.
Sehingga, jelas Rerie, upaya untuk menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.
Upaya mementaskan lakon tentang perjuangan Ratu Kalinyamat dalam berbagai bentuk kesenian, ujar Rerie, setidaknya berdampak pada dua hal yaitu konsistennya pelurusan sejarah Ratu dari Jepara itu dan pelestarian seni-seni tradisional yang kita miliki.
Anggota Komisi Penyiaran Indonesia, Mohamad Reza menilai di era saat ini penting bagi kita terus menghadirkan konten-konten seni tradisional agar bisa dinikmati seluas-luasnya oleh masyarakat.
Pagelaran wayang kulit bertema Rainha de Japara yang didukung YDBL, Media Group dan Kementerian Kominfo, jelas Reza, merupakan langkah yang harus terus didukung oleh semua pihak demi melestarikan konten-konten tradisional yang kita miliki.*