Berita

Belajar dari Krisis Covid-19

Selasa, 07 April 2020 berita

Dunia sedang menghadapi tantangan besar masalah kesehatan dengan wabah virus Covid-19 yang telah merenggut lebih dari 62 ribu jiwa. Mungkin terasa ganjil memperingati Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh pada 7 April di tengah situasi pandemi saat ini. Namun sebagaimana selalu ada pembelajaran pada setiap krisis, maka berbagai kajian dan diskusi pun mulai muncul dari berbagai kalangan untuk mengevaluasi sistem pelayanan kesehatan di negara masing-masing, tak terkecuali di Indonesia.

Akses kesehatan untuk semua orang tanpa terkendala biaya adalah tema Hari Kesehatan Sedunia tahun ini dan tema itu bahkan menjadi kian relevan. Bukan hanya masalah keuangan yang bisa menjadi penghambat dalam penanganan kasus Covid-19, tapi juga pemerataan informasi kesehatan kepada semua kalangan.

Sedikit latar, Covid-19 adalah singkatan dari Corona (CO), Virus (VI) Disease (D) dan tahun 2019 (19), virus corona jenis ini pertama kali muncul di tahun tersebut. Coronavirus adalah keluarga besar virus yang bisa menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit pernapasan paling parah, seperti Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Kekhasan dari Covid-19 antara lain karena penyebarannya yang jauh lebih cepat daripada jenis virus sebelumnya. Di Indonesia, kasus Covid-19 yang terkonfirmasi adalah lebih dari 2491 kasus dengan angka kematian 209 jiwa.

Upaya Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dengan menunjuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah menjadi langkah yang cukup tepat, karena mesti ada komando yang terpadu dan sumber informasi di tingkat nasional yang menjadi acuan bagi pemerintah daerah. Dengan cepatnya penyebaran Covid-19 ini, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sangat penting. Keputusan penutupan wilayah memang masih berada di tangan pemerintah pusat, namun bukan berarti pemerintah daerah tidak dapat bertindak proaktif.

Salah satu yang penting dilakukan pemerintah daerah adalah menyiagakan fasilitas-fasilitas kesehatan, di tingkat kecamatan dan kelurahan, yaitu puskesmas, untuk menghadapi potensi Covid-19 di daerahnya. Peran puskesmas menjadi krusial untuk memberikan penanganan pertama pada pasien, dan agar rumah sakit tidak kelebihan beban. Alat deteksi penyakit harus diperluas sampai ke puskesmas dan tenaga medis pun harus dipersiapkan, baik petugas laboratorium maupun petugas yang menangani pasien.

BNPB telah merekrut lebih dari 8000 relawan baik dari kalangan medis dan nonmedis. Penting juga bagi pemerintah berbagai daerah merekrut dan melatih relawan untuk bisa melakukan pertolongan awal dan melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat, karena jumlah tenaga medis yang ada mungkin kurang memadai. Sangat mungkin mareka mengalami kewalahan dan kelelahan karena masalah kesehatan lain pun juga masih terjadi, misalnya demam berdarah yang angkanya juga tak kalah tinggi.

Dengan siaganya institusi kesehatan di lingkungan terkecil seperti puskemas, diharapkan setiap warga dapat mengakses layanan kesehatan, tanpa terkendala biaya setidaknya untuk mendapatkan pertolongan pertama. Selain itu penting diperhatikan untuk penyebaran informasi kesehatan dengan bahasa yang dipahami oleh masyarakat luas. Dalam konteks Covid-19, terutama di awal penanganan, masih banyak istilah-istilah asing yang beredar antara lain di media massa yang relatif sulit dipahami awam, seperti social distancing (jaga jarak fisik), lock down (penutupan wilayah), dan sebagainya. Hal ini sedikit banyak dapat menghambat masyarakat mengakses informasi kesehatan sehingga betul-betul memahami apa yang harus mereka lakukan.

Hormat sedalam-dalamnya kita haturkan kepada seluruh petugas medis yang bertugas di garis depan untuk menangani pasien Covid-19 dan berbagai penyakit lainnya. Siapapun kita, kita bisa ikut serta berkontribusi dan menjadi bagian dari solusi, setidaknya dengan sedapat mungkin menjaga jarak fisik dan tidak keluar rumah kecuali sangat penting. Kita berharap pandemi ini segera teratasi, dan dunia bisa pulih dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.