Sabtu, 11 April 2020
berita
Kanker tulang dapat terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa. Tapi jumlahnya kecil. Pada orang dewasa hanya 1% dari seluruh penderita, pada anak-anak hanya 3% dari seluruh kasus penderita kanker anak. Tetapi tumor tulang pada anak ataupun dewasa, lebih banyak yang masuk kategori jinak dibanding tumor ganas.
Kanker atau tumor tulang dapat menyerang tulang mana pun di dalam tubuh. Namun, lebih sering terjadi pada tungkai kaki, lengan dan panggul. Rasa nyeri pada mulanya terasa pada bagian-bagian yang terkena kanker atau tumor. Sering terjadi kesalahan, rasa nyeri itu disalahartikan sebagai sekedar radang sendi. Sedangkan pada anak atau remaja, kadang hanya dianggap sebagai efek samping pertumbuhan tulang.
Obat pereda nyeri pun dianggap cukup untuk mengatasi rasa nyeri yang timbul. Obat jenis ini hanya menolong beberasa saat dan rasa nyeri akan segera menganggu lagi. Sebaiknya bersegeralah memeriksakan diri ke dokter. Kondisi ini tidak boleh disepelekan. Semakin dini diketahui ada tumor atau kanker tulang, semakin baik bagi penderita.
Selama tiga tahun sejak 2010 sampai 2013, prevalensi kanker tulang yang terjadi pada anak semakin meningkat saja. Itu sebabnya, meskipun jumlah penderita kanker tulang hanya sedikit dibanding kanker lainnya, tetap perlu memberi perhatian lebih agar dapat dicegah sejak awal. Terutama pada anak, agar anak dapat tetap menikmati masa kanak-kanaknya secara normal.
Meskipun angka kasus kanker tulang kecil jumlahnya, tetap saja Kementerian Kesehatan, mengikuti program PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyelenggarakan Hari Kanker Tulang yang jatuh pada tanggal 11 April dan dirayakan setiap tahun.
Tumor tulang merupakan massa sel tidak biasa yang tumbuh pada tulang. Sebagian besar tumor tulang tidak bersifat kanker. Walaupun penyakitnya dikategorikan tumor, tetapi rasa nyeri yang disebabkannya, tak beda dengan kanker. Penderita akan merasakan nyeri dan sakit yang sangat pada tulang atau sendi. Sebagian orang ada yang menderita nyeri yang berkepanjangan. Pada beberapa kasus, bahkan cedera ringan bisa menyebabkan fraktur di sekitar tumor.
Apa yang menyebabkan tumor atau kanker tulang? Sampai sekarang penyebabnya yang pasti belum diketahui. Kondisi ini diduga dipicu oleh perubahan atau mutasi pada gen pengendali pertumbuhan sel. Mutasi tersebut menyebabkan sel tumbuh secara tidak terkendali, dan membentuk tumor di tulang. Kanker yang terbentuk di tulang dapat menyebar ke bagian tubuh lain melalui aliran darah atau aliran getah bening.
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena kanker tulang:
• Menderita kelainan genetik yang disebut sindrom Li-Fraumeni
• Pernah menjalani pengobatan dengan radioterapi
• Ketika kecil pernah menderita kanker mata atau biasa disebut retinoblastoma
• Di masa lalu menderita hernia umbilikalis
• Menderita penyakit Paget, yaitu kondisi ketika tulang melemah
Mengenali gejala kanker tulang:
• Rasa nyeri.
Awalnya nyeri hanya terasa sesekali pada area tulang yang terkena.
Namun akan menjadi makin sering seiring pertumbuhan kanker. Setiap kali melakukan gerakan, penderita akan merasa nyeri dan memburuk di malam hari.
• Pembengkakan. Pembengkakan dan peradangan muncul di area sekitar tulang yang terkena kanker. Apabila pembengkakan terjadi di tulang dekat persendian, maka penderita akan sulit menggerakkan sendi.
• Tulang rapuh.
Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Bila semakin parah, cedera ringan saja dapat menyebabkan patah tulang.
Beberapa gejala penyerta, berat badan turun tanpa sebab, berkeringat di malam hari, mudah lelah, demam, sensasi kebas bila kanker terjadi pada tulang belakang dan menekan saraf, serta sesak nafas jika kanker tulang menyebar ke paru-paru.
Sedangkan jenis kanker tulang Osteosarcoma, merupakan jenis kanker tulang yang paling umum, yang berkembang di sel tulang lengan, tungkai, dan panggul, dan lebih sering terjadi pada pria usia 10 – 30 tahun.
Chondrosarkoma, jenis kanker tulang yang berkembang di sel tulang rawan pada area lengan atas, bahu, rusuk, panggul, dan paha, dan terjadi pada wanita di atas 40 tahun.
Masih ada Sarkoma Ewing yang berkembang di tulang panggul, tulang paha dan tulang kering serta sering terjadi pada manusia usia 10 – 20 tahun.
Hanya 10% dari kasus Sarkoma Ewing yang dialami orang dewasa usia 20 tahun ke atas.
Sementara Chordoma muncul di dasar tengkorak atau di tulang belakang, dan paling sering menyerang pria berusia 30 tahun ke atas. Kanker ini cenderung tumbuh secara perlahan.
Kemudian ada Tumor Sel Raksasa yang lebih banyak bersifat jinak. Hanya beberapa di antaranya yang ganas. Kanker ini biasanya menyerang tulang lengan dan tulang tungkai dekat lutut. Sering muncul kembali meskipun tumor sudah diangkat.
Pengobatan kanker tulang tergantung dari tingkat keparahan, lokasi, dan jenis kanker. Pengobatannya dapat dilakukan dengan operasi pengangkatan tulang bila kanker belum menyebar ke luar tulang. Lalu ada kemoterapi, dan radioterapi, serta yang terbaru adalah terapi K3 yang tidak mengharuskan operasi, kemoterapi maupun radioterapi.